Rabu, 25 November 2009

Djarum Black Slimznation


Nah, Apa Pula Nyang Ini….????

Kalo Djarum Black Slimz mah saya tahu, itu merupakan varian baru Djarum Black, yang kabarnya sarat dengan keunikan dan inovasi. Tapi kalo Djarum Black Slimznation? Hmmmm…..?????

Selain sukses ngeluarin varian produk yang oke-oke punya seperti Djarum Black, Djarum Black Menthol, Djarum Black Slimz dan menyusul varian-varian baru lainnya (so pastinya) yang sudah teruji eksis di pasaran, PT. Djarum--melalui divisi usaha Djarum Black--juga terbukti sukses menggelar beberapa even, salah satunya (yang semula saya kira salah satu varian Djarum Black) yaitu even Djarum Black Slimznation. Wow!!

Kalau tidak salah, even Djarum Black Slimznation ini merupakan semacam party yang ditujukan bagi para Black Community, tepatnya para clubbers and young executive begeto loh... Oya, biasanya even seperti ini diselenggarakan bertepatan dengan momen-momen khusus seperti tutup tahun. Kebayang kan betapa serunya neh acara, apalagi kabarnya even ini juga menghadirkan DJ-DJ papan atas bahkan DJ dari luar negeri pun sering diundang sebagai aktor turn table-nya. Ckckckckck…

Khusus di Jakarta, pada tutup tahun 2008 lalu, even ini digelar di Embassy. So, semua tahu kan tentang Embassy? Club yang bertempat di kawasan Senayan, Jakarta tersebut memang sudah menjadi salah satu tempat clubbing favorit para clubbers ibukota. Nah, bagaimana dengan acara tutup tahun 2009 ini? Dimanakah even Djarum Black Slimznation akan digelar? Apakah akan merembet pula ke beberapa kota besar lainnya? Kita tunggu aja yuuu marrreeeee… (+_+)

Selasa, 24 November 2009

Djarum Black Menthol


Seperti Namanya Pasti Dingin Yaw…..

Sukses meluncurkan Djarum Black Slimz, rokok dengan kertas hitam diameter batang terkecil pada Maret 2008, pasar rokok tanah air bertambah ramai dengan varian baru dari produk Djarum Black yaitu Djarum Black Menthol. Muantab….

Menurut keterangan Corporate Communication Manager PT. Djarum Renitasari saat peluncuran varian ini bulan Juli 2009 lalu, Djarum Black Menthol adalah rokok berwarna hitam dengan special power menthol-blend yang menawarkan rasa menthol yang lebih mantab dibandingkan merek-merek varian menthol yang beredar di pasaran.

Diterangkan, Djarum Black Menthol termasuk kategori SKM (Sigaret Kretek Mesin) Lights. Kandungan Tar dan Nikotin dalam 1 batang Djarum Black Menthol adalah 25 mg, Nikotin 1,6 mg. Dengan special power menthol yang memberikan sensasi rasa menthol yang lebih mantab. Lewat produk ini, Djarum Black Menthol membidik konsumen kaum urban (perkotaan). Begettoooo…..

Menurut survey AC Nielsen kategori rokok SKM Lights merupakan kategori yang berkembang paling pesat dibanding kategori rokok lainnya yaitu sebesar 25,2%. Sementara market share menthol sendiri hingga Juni 2009 sudah mencapai 5% dari total SKM Lights. Hal ini membuktikan bahwa peluang di segmen menthol masih berkembang terus.

Mencermati peluang tersebut, PT Djarum dengan Djarum Black Menthol yakin akan mendapatkan pasar di kategori SKM itu. “Melihat persaingan yang sangat ketat di dalam kategori ini, tidaklah mungkin memenangkan persaingan dengan produk yang ‘biasa-biasa’ saja. Karena itu kami ciptakan produk yang penuh differensiasi ini,” tandas Renitasari. Wokeh dehh...!!! (^_~)

Senin, 23 November 2009

Rafflesia Arnoldi Oh...



Bersua Bunga Langka from Bengkulu

Seumur hidup, bahkan hampir 4 tahun tinggal di Bengkulu (1998-2002), belum pernah saya ngeliat langsung Bunga Rafflesia. Baru kemarin saya bisa ngeliat dan berfose di dekat bunga yang pernah diklaim oleh Malaysia di iklan pariwisata mereka. Huh!


Saya bertemu bunga terbesar di dunia yang menjadi maskot Provinsi Bengkulu tersebut dalam perjalanan dari kampung halaman, Tebing Tinggi, Kab. Empat Lawang menuju Kota Bengkulu, tepatnya Kamis, 19 Desember 2009 lalu. Lokasi tempat mekarnya si merah ini tak begitu jauh dari badan jalan (30 meter) Hutan Gunung Taba Penanjung (Liku 99) yang berjarak sekitar 67 km dari Kota Bengkulu. Bersama saudara dan ponakan, kami tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk mengabadikannya. Hummm….

Bunga yang oleh penduduk lokal awalnya dikenal dengan sebutan Petimun Sikinlili atau Sirih Hantu, lalu kemudian sejak Sir Thomas Stamford Raffles (Gubernur Bengkulu versi Inggris waktu itu) dan ahli botani Dr. Arnold menemukannya di salah satu desa di Bengkulu Selatan, sekitar tahun 1888, maka sejak itu dan hingga sekarang bunga yang memiliki masa pertumbuhan memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari, dikenal sebagai Bunga Rafflesia Arnoldi dan kemudian dikenal sebagai simbol Provinsi Bengkulu dengan sebutan “Bumi Rafflesia”.

So, bagaimana mungkin kemudian Negeri Jiran dengan seenaknya memajang bunga yang memiliki lima mahkota, bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm ini, dalam iklan pariwisata mereka? Padahal sejak berpuluh-puluh tahun lalu, bunga yang memiliki aroma khas ini sudah dikenal sebagai simbol Provinsi Bengkulu hayyya…..

Selaku anak bangsa, tentu kita harus membela apa pun yang sudah menjadi hak milik kita, terlebih bila hal tersebut telah dikenal secara luas. Pembelaan tersebut tentunya harus dilakukan secara elegan dan bertanggung jawab, salah satunya bisa melalui publikasi yang intens dan gencar melalui media blog seperti ini. Dan beruntung sekali, pihak Djarum Black melalui DBBC Vol. II sudah menjembatani kreativitas-positif seperti ini. Hyu kita perjuangkan bersama!!! (^_^)

Apa Lagi Soal Djarum Black?



Pokoke Tulis Aja Deeehhh….

Wah, udah mulai keabisan ide neh… Tapi dasar, demi keyword, keabisan ide justru bisa menjadi ide untuk bahan tulisan hahahaha….

Cukup lama juga saya nggak nulis dan 'melongok' blog yang saya ciptakan untuk diikutkan di ajang DBBC Volume II yang disponsori Djarum Black sebagai upaya untuk mendongkrak citra produk. Saya liat di web resmi panitia, peserta DBBC Vol. II juga udah mulai ramai. Hmm… ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap dunia tulis-menulis melalui media blog lumayan menggembirakan. Mudah-mudahan terus meningkat yaa…

Harus diakui, meski rokok bukanlah produk yang baik dari kacamata kesehatan, namun kontribusi industri rokok terhadap pengembangan masyarakat juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Berbagai program CSR, program supporting keolahragaan, bantuan sosial-bencana, termasuk program DBBC Vol. II yang disponsori Djarum Black ini juga bagian partisipasi perusahaan-perusahaan rokok tersebut terhadap pembangunan dan pengembangan masyarakat. Gitu loh maksud saya:D

Kalau ada yang mengatakan rokok--dalam perspektif industri--adalah pisau bermata dua, saya ikut sepakat karena seperti itulah realitasnya. Namun sebagai orang yang berakal dan berbudaya, tentu kita bisa menimbang mana yang baik dan tidak baik untuk kita aplikasikan. Ikutin kata hatimu, Bung. Dan jangan ragu-ragu untuk berkarya dan berkreativitas, terutama dunia tulis-menulis melalui blog karena Djarum Black sudah memberikan jembatan buat kita semua. Bravo deh untuk itu…