Senin, 23 November 2009

Rafflesia Arnoldi Oh...



Bersua Bunga Langka from Bengkulu

Seumur hidup, bahkan hampir 4 tahun tinggal di Bengkulu (1998-2002), belum pernah saya ngeliat langsung Bunga Rafflesia. Baru kemarin saya bisa ngeliat dan berfose di dekat bunga yang pernah diklaim oleh Malaysia di iklan pariwisata mereka. Huh!


Saya bertemu bunga terbesar di dunia yang menjadi maskot Provinsi Bengkulu tersebut dalam perjalanan dari kampung halaman, Tebing Tinggi, Kab. Empat Lawang menuju Kota Bengkulu, tepatnya Kamis, 19 Desember 2009 lalu. Lokasi tempat mekarnya si merah ini tak begitu jauh dari badan jalan (30 meter) Hutan Gunung Taba Penanjung (Liku 99) yang berjarak sekitar 67 km dari Kota Bengkulu. Bersama saudara dan ponakan, kami tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk mengabadikannya. Hummm….

Bunga yang oleh penduduk lokal awalnya dikenal dengan sebutan Petimun Sikinlili atau Sirih Hantu, lalu kemudian sejak Sir Thomas Stamford Raffles (Gubernur Bengkulu versi Inggris waktu itu) dan ahli botani Dr. Arnold menemukannya di salah satu desa di Bengkulu Selatan, sekitar tahun 1888, maka sejak itu dan hingga sekarang bunga yang memiliki masa pertumbuhan memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari, dikenal sebagai Bunga Rafflesia Arnoldi dan kemudian dikenal sebagai simbol Provinsi Bengkulu dengan sebutan “Bumi Rafflesia”.

So, bagaimana mungkin kemudian Negeri Jiran dengan seenaknya memajang bunga yang memiliki lima mahkota, bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm ini, dalam iklan pariwisata mereka? Padahal sejak berpuluh-puluh tahun lalu, bunga yang memiliki aroma khas ini sudah dikenal sebagai simbol Provinsi Bengkulu hayyya…..

Selaku anak bangsa, tentu kita harus membela apa pun yang sudah menjadi hak milik kita, terlebih bila hal tersebut telah dikenal secara luas. Pembelaan tersebut tentunya harus dilakukan secara elegan dan bertanggung jawab, salah satunya bisa melalui publikasi yang intens dan gencar melalui media blog seperti ini. Dan beruntung sekali, pihak Djarum Black melalui DBBC Vol. II sudah menjembatani kreativitas-positif seperti ini. Hyu kita perjuangkan bersama!!! (^_^)

1 komentar: