Minggu, 20 September 2009

What Next After "Mudik"?


Jangan Lupa Doa Biar Ketemu Ramadhan Lagi Yah….

Lebaran udah usai. Ibarat sinetron, episode mudik selesai diputar dan sebentar lagi akan muncul episode selanjutnya, dengan cerita yang masih berkaitan dengan episode sebelumnya, tentu saja. Nah, berkaitan dengan episode selanjutnya itu, maka warga kota besar seperti Jakarta mesti siap-siap kedatangan tamu lama lengkap dengan tamu barunya hehe….

Sama-sama kita ketahui, episode mudik tahun ini tamat seiring 1 Syawal 1430 Hijriah sudah ditetapkeun Minggu kemarin, yang menandakan lebaran sudah boleh dirayakeun. Melalui situs jejaring sosial mecam facebook atawa twitter, kita sama-sama sudah dengar cerita seru temen-teman kita yang mudik di kampung halaman. Begitu pula cerita-cerita sedih mereka yang merayakan lebaran jauh dari keluarga (mecam saya ini pakcik) hehe.. Rasanya begitu cepat waktu berlalu nek? Dan kita pun akan segera memasuki babak selanjutnya dalam tradisi mudik kita; apalagi kalau bukan arus-balik yang diprediksi bakal lebih dahsyat itu meeeeeen…

Lebih dahsyat karena berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, nyatanya arus-balik jumlahnya lebih besar ketimbang jumlah mereka yang mudik kemarin. Saya tidak tahu persis angkanya, yang jelas fenomena ini mencerminkan masih banyak warga kita yang terlalu yakin bahwa ibukota merupakan tempat paling ideal untuk merubah nasib. Padahal, sama-sama kita ketahui bahwa potensi ekonomi di perdesaan masih banyak yang belum diberdayakan secara optimal!

Alih-alih yang diharap datang adalah tenaga-tenaga terdidik yang memiliki skill di bidangnya, yang ada justru mereka yang tidak memiliki daya saing untuk tetap survive di belantara kejamnya ibukota. Yang banyak ditakutkan, mereka yang kalah dalam persaingan tersebut, akhirnya malah akan menambah angka kriminalitas di ibukota! Tapi yah sutralah, semua orang berhak menentukan pilihan hidupnya. Kita hanya berharap pemerintah bisa mendorong tumbuhnya potensi-potensi ekonomi di perdesaaan sehingga orang desa tidak perlu jauh-jauh meninggalkan kampung halaman demi merubah hidup yah….

Oya, sama dengan saudara muslim lainnya, ada pun doa saya setelah melewati Ramadhan tahun ini, yah kira-kira begini: “Ya Allah, pertemukanlah hamba-Mu ini dengan Ramadhan tahun depan. Hamba rindu bulan yang penuh maghfirah dan ampunan itu, ya Rabb…” Yah, kalau pun ada tambahan mungkin redaksinya begini: “Ya Allah, jadikanlah blog hamba ini, yang hamba ikutkan pada DBBC yang digelar Djarum Black (hehe maksa biar kata kuncinya masuk tuh), menjadi salah satu yang terbaik pada episode penjurian nanti.” Hihihihi….*ngarep.com*

Selamat Idul Fitri 1430 Hijirah, mohon maaf lahir dan batin yah fliend……


2 komentar: