Selasa, 26 Januari 2010

Black in News Versi Magazine Volume II



Black in News versi televisi tentu sudah tak asing lagi bagi kita. Tak hanya versi audio-visual, pihak Djarum Black juga telah menerbitkan Black in News versi majalah yang juga berisi banyak informasi menarik seputar dunia hiburan dan lifestyle. Dan untuk menawarkan rasa baru yang lebih gress, telah pula diterbitkan Black in News Magazine Volume II di tahun 2009. Hebat yaaa…

Tayangan Black in News yang berisi berita dunia hiburan dan gaya hidup yang ditayangkan di sebuah televisi swasta, telah memberi aroma baru bagi semua penikmat informasi hiburan tanah air. Bagi saya pribadi, konten yang disajikan terasa bermanfaat sekali karena selain memberi hiburan juga memberikan motivasi kepada penonton untuk melakukan sesuatu yang sifatnya kreatif dan inovatif. Penyajian yang apik lagi menawan ini tentu tak lepas dari komitmen Djarum Black untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda bagi para Black Community, tentunya..

Tak cukup menawarkan Black in News versi televisi, pihak Djarum Black juga telah merilis Black in News versi Magazine. Hebatnya lagi Black in News Magazine Volume II yang tampil lebih menarik--dengan beragam konten di dalamnya--telah pula dirilis di tahun 2009 lalu. Sebagai versi baru tentu saja Volume II ini tampil lebih atraktif baik dari sisi ulasan-ulasannya maupun dari sisi layout tata letaknya. Begitu pula dari sisi rubrikasi tentunya semakin kaya dan komprehensif.

Jujur saja, saya sendiri belum pernah membaca langsung Black In News versi majalah. Saya tahunya dari internet dan informasi dari Black in News versi televisi saja. Namun begitu dari beberapa lembar foto yang saya dapatkan di internet mengenai versi magazine ini terlihat sangat apik sekali. Saya yakin banyak informasi menarik seputar hiburan, gaya hidup, hobi, teknologi terbaru, bahkan referensi tempat makanan, serta info-info seputar Black Community tentunya, yang lebih lengkap ulasannya dibanding versi televisi. So, Black in News versi magazine kiranya juga sangat bermanfaat bagi peserta DBBC Volume II sebagai bahan referensi. Oke toh leh..?

Minggu, 24 Januari 2010

Djarum Black Innovation Award Goes to Campus

Leonard: “Jangan Takut Salah!”

Gelaran puncak Djarum Black Innovation Award (BIA) Goes to Campus yang dihelat di kampus Universitas Gunadarma, Depok, Kamis (23/12) lampau, adalah pilihan tema yang saya angkat kali ini. Seri terakhir dari 8 putaran yang digelar di wilayah Jawa dan Bali, kala itu diikuti sebanyak 250 peserta. Gelaran ini juga sebagai perangsang penyelenggaraan BIA 2009. Begettoo…


Menurut Leonard Theosabrata, salah satu pembicara utama di BIA Goes To Campus seri Gunadarma Depok, penyelenggaraan BIA Goes to Campus dinilainya sangat baik sekali. “Karena dari 3 kota yang saya ikuti, saya melihat banyak sekali pertanyaan yang mungkin tidak terjawab hanya dengan membaca koran atau iklan saja. Jadi dengan adanya sosialisasi ini justru sangat bagus untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin bisa lebih memotivasi mereka untuk ikut berinovasi," ungkapnya.

Dikatakan Leonard, ajang Black Innovation Awards merupakan ajang yang bagus. Mengapa, karena pada masa ketika ia muda dahulu jarang sekali ada wadah-wadah semacam ini dan sekarang sudah ada wadah yang secara luar biasa sangat mengayomi. Oleh sebab itu Leonard menganjurkan kepada anak-anak muda jangan takut untuk mencoba. “Jangan takut salah karena nggak ada salahnya or nothing to lose," himbaunya.

Secara umum gelaran BIA Goes to Campus 2009 berjalan mulus. Karya-karya yang ditampilkan para mahasiswa di ajang ini juga tak kalah heboh, tak kalah kreatif dan inovatifnya dengan karya-karya para peserta di ajang the real BIA. Pokoke wokelah BIA Goes to Campus 2009. So, bagaimana dengan BIA Goes to Campus 2010? Kita tunggu saja…

Rabu, 20 Januari 2010

Black Innovation Award 2009


Para pemenang Black Innovation Awards (BIA) 2009 sudah diumumkan, kalau tidak salah, Agustus 2009 lalu. Hal yang menggembirakan bahwa secara kuantitatif jumlah karya yang layak dinilai juri meningkat 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2008 para juri menilai 80 karya untuk dipilih 50 semifinalist, sementara tahun 2009 ada 800 karya yang harus dipilih menjadi 50 semifinalist. Bagaimana dengan tahun 2010 ini? Kita tunggu saja.

Menurut salah satu juri BIA 2009 Yoris Sebastian, karya-karya yang masuk semi-final minimal harus ‘tahan banting’. Maksudnya para kontestan harus menjunjung tinggi orisinalitas dalam setiap karya atau kreativitas yang ditampilkan. Minimal karya tersebut benar-benar bisa dirasakan faedahnya oleh masyarakat.

Sebut saja misalnya karya Arif Kurianto sang inovator pembuat Blind Gaple. Dengan alat ini para tuna netra dapat saling bermain gaple tidak hanya dengan sesama tuna netra tapi juga bisa dilakukan dengan orang normal. Lalu karya Muhammad Rois Abidin dengan produk Bagcamp, dimana tenda dan tas menjadi satu dalam rancangan yang apik. Selanjutnya produk Templast Sampah yang dirancang oleh Bharoto Yekti yang membuat tempat sampah yang bisa digabungkan dengan berbagai kantong plastik yang beredar di pasaran, mulai dari yang kecil sampai kantong plastik besar.

Dan cukup mengejutkan ternyata pemenang keempat juga diraih Muhammad Rois Abidin dengan produk Cankingz. Alat ini bertujuan mempermudah membawa durian agar lebih aman dan nyaman. Bukan saja untuk naik pesawat namun saat ini banyak mobil yang tidak lagi memiliki trunk terpisah, sehingga produk ini akan sangat bermanfaat.

Para pemenang hadiah utama mendapatkan hadiah masing-masing @Rp25 juta. Selain itu, diperoleh pemenang hadiah favorit pilihan BIA Enthusiast yang jatuh ke karya bertajuk ’Economic Bath Installation’ dari Dika Gusti Nugraha. Serta, yang berbeda di tahun 2010 panitia memberikan grand prize untuk karya yang mendapat nilai tertinggi untuk berangkat ke Sydney, Australia. Pemenang grand prize didaulat menghadiri shooting program “New Inventors” dari program televisi ABC dan melihat tempat-tempat dan hal-hal yang inovatif yang ada disana. Mantab zurantab selamat tuk para pemenang..

Rabu, 13 Januari 2010

Autoblackthrough Goes to Campus di Denpasar


Gelaran Autoblackthrough Goes to Campus di Universitas Warmadewa Bali, beberapa waktu lalu ternyata mendapat apresiasi tinggi. Ajang ini rupanya sangat ditunggu para mahasiswa maupun masyarakat umum pecinta modifikasi. Para mahasiwa dan komunitas mobil yang ada di Bali memandang ajang ini sangat prestisius sebagai sarana unjuk gigi dan kebolehan.

Sebut saja Dita, Yani, Tika dan Hetty, yang merupakan mahasiswa Universitas Warmadewa, merasa sangat bangga kampus mereka dijadikan venue oleh Djarum Black untuk ajang yang diberi nama Autoblackthrough Goes to Campus. Menurut mereka hasil modifikasi mobil para kontestan sangat bagus dan keren sekali. Kata mereka lagi, even yang sudah cukup baik ini tentu akan semakin semarak kalau dibungkus dengan kemeriahan layaknya showbiz dengan menampilkan band-band atau artis-artis Ibukota. Begettoooo…

Komunitas modifikasi yang menamakan dirinya Next Team Bali berpendapat ajang ABT Goes to Campus cukup positif. Yura, sang ketua komunitas mengungkapkan bahwa ajang ini sangat bagus untuk menilai perkembangan dunia modifikasi di kalangan mahasiswa. Ke depan Yura berharap agar Djarum Black terus meningkatkan kualitas acaranya. Sementara komunitas lainnya yang menamakan dirinya Thaxton Performance, juga memberikan penilaian serupa. Sang ketua, Krisna, berharap bukan hanya ABT Goes to Campus yang diadakan di Bali, tetapi Autoblackthrough yang sesungguhnya agar bisa menjadi tolakukur dunia modifikasi di Pulau Dewata.

Wah semua pada punya harapan terhadap penyelenggaraan ABT Goes to Campus agar lebih baik lagi. Saya nggak mau ketinggalan ah, mudah-mudahan ke depan pihak Djarum Black juga menggelar Autoblackthough Goes to Kampung hehehe…

Djarum Black Motodify from Bojonegoro


Lagi-lagi saya harus menggunakan keyword di search engine. Dan dari sekian banyak artikel yang saya temukan, rasanya yang ini cukup menarik, minimal bagi saya sendiri dalam kapasitas selaku pengelola blog yang diikutkan pada Djarum Black Blog Competition ini…

Jujur saya ini bukanlah orang yang ahli, atau minimal pernah memodifikasi motor (maklum motor aja nggak punya hihihi). Jadi dalam pemikiran saya nggak mungkin orang yang tidak paham dengan selukbeluk modifikasi bisa memenangkan sebuah kontes sekelas yang diadakan Djarum Black; yakni Djarum Black Motodify.

Dengan kata lain tidak terlalu berlebihan kalau si Anton, pemilik motor Mega Pro berhasil meraih Best Black Bike Motodify Bojonegoro 2009. Konsep yang diusung si Anton yang bekerja sama dengan seorang modifikator handal itu seh judulnya Street Fighter. Bayangan saya tentu si Mega Pro akan gagah bener layaknya para pendekar di seri game Street Fighter itu. Kaleeee.....

Singkat cerita, berkat kepiawaian sang modifikator, akhirnya si Mega Pro berubah wajah menjadi keren dan gahar abis. Apalagi bila mengingat hasil modifikasi mulai kaki-kaki, velg, ARM, shock depan, setir, delta boks, knalpot, menurut pengakuan sang modifikator dibuat handmade alias tidak tersedia di toko atau bengkel-bengkel sparepart. Dari sisi body, lagi-lagi mengandalkan kreasi sendiri. Mega Pro yang dimodifikasi selama 3 bulan itu pun akhirnya menjadi terlihat agak sedikit lebar dan terkesan garang sehingga berhak menyandang gelar ”Yang Terbaik”.

Oke deh kalo begettoh... selamat buat Anton dan Sang Modifikator, minimal sudah memberi inspirasi kepada saya bagaimana supaya punya motor terlebih dahulu baru kemudian memikirkan memodifikasi seperti apa supaya terlihat lebih keren dan garang hehehe...

Senin, 04 Januari 2010

Miss Autoblacktrough 2009


Saat mencari keyword “Autoblacktrough” di search engine, saya menemukan salah satu artikel mengenai Miss Autoblacktrough. Hmm ternyata Autoblacktrough ga mau kalah neh, ajang ratu-ratuan (selain ajang modifikasi mobil tentunya) juga diadain. Cantik-cantik lagi hihihi…

Gadis seksi ini ternyata sudah tak asing lagi dengan gelaran modifikasi mobil, terlebih di ajang yang disponsori Djarum Black yakni Autoblacktrough. Nah di ajang kontes modifikasi mobil Djarum Black Autoblackthrough Final Battle 2009 yang diadakan tanggal 29-29 November 2009 lalu, gadis bernama Tiari Zahra ini terpilih menjadi pemenangnya dan berhak menyandang predikat Miss Autoblacktrough 2009.

Dara cantik yang kesehariannya mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta ini tentu sangat senang meraih predikat sebagai Miss Autoblacktrough 2009. Senang karena pada event-event sebelumnya ia hanya menduduki posisi kedua saja. Nah pada penjurian yang dilakukan oleh beberapa personil Nidji seperti Giring dan Andho ini, Tiari menyisihkan 12 kontestan lainnya yang tentunya cantik-cantik dan semlohai so pasti. Hmmm.. sambil ngebayangin kalo gue ada di sana waktu para kontestan meliuk-liukkan body di atas catwalk hihihi…


Meski saya tidak tahu apa sebenarnya tugas Miss Autoblacktrough ini, yang jelas kehadiran kontes ratu-ratuan ini tentu menjadi magnet tersendiri bagi ajang modifikasi mobil Autoblacktrough. Apalagi bila mengingat mayoritas para peserta dan peminat modifikasi adalah kaum cowok, tentu ada daya pikat tersendiri tatkala hal yang bersifat kelelakian dipadukan dengan hal-hal yang menyentuh rasa kelelakian tersebut. Selamat deh buat Miss Autoblacktrough 2009. (o_o)

Minggu, 03 Januari 2010

Senengnya Jadi Jawara Djarum Black Night Slalom 2009


Sudah pasti anda yang baca judul ini tidak sampai mengira kalau Sang Juara yang dimaksud adalah saya hehe.. :P Yang saya maksud tentu adalah Adrianza Yunizal (23 tahun) Sang Juara Umum Tingkat Nasional Djarum Black Night Slalom 2009.

Pemenang gelaran bergengsi Kejurnas Djarum Black Night Slalom 2009 telah didapatkan. Sang Jawara adalah pemuda asal Jawa Barat bernama Adrianza Yunizal. Total perolehan poin yang diraih Adrianza dari tujuh seri termasuk Final yang digelar Sabtu (19/12) di JI-EXPO kawasan PRJ, Kemayoran, yakni 69. Catatan poin Adrianza sudah terlihat mencolok sejak dua seri pertama yakni di Bogor dan Solo dengan perolehan nilai 20. Hebat yaa???

Seperti dituturkan Adrianza kepada Tim ABT News, kunci dari kemenangannya ialah kekompakan dan kinerja dari tim yang baik dalam mempersiapkan kendaraan. “Ini yang merupakan salah satu faktor penunjang yang dapat menghantarkan saya menjadi juara. Dan yang tak kalah penting berlatih secara rutin,” tegas pembalap yang tergabung dalam tim Achilles Top One Slalom ini.

Keikutsertaan sang pembalap berbadan rada gemuk dalam tujuh seri Djarum Black Night Slalom akhirnya berbuah pencapaian yang patut diacungi jempol. Ia pun diganjar hadiah manis berupa satu unit Toyota Yaris berwarna hitam. Disinggung mengenai harapannya pada tahun mendatang, ia berharap Djarum Black Night Slalom tetap terus berlanjut dan konsisten dalam mencari bibit-bibit baru bagi pembalap baru.

Selamat kepada pemenang dan sukses buat gelaran Djarum Black Night Slalom di masa-masa yang akan datang. (o_O)